Wednesday, 8 April 2015

Alur Kegiatan Sondir Tanah

,
Penyelidikan tanah dengan menggunakan Sondir atau Cone Penetration Test dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan. Mulai dari survey lokasi, penentuan titik sondir, melkukan penyondiran, menganalisa hasil penyondiran dan membuat rekonmendasi untuk pemakainya. Flowchart penyelidikan tanah yang biasa dilakukan dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

soiltest penyelidikan tanah
Alur kerja penyelidikan tanah
Dari bagan di atas, pertama kali pekerjaan yang dilakukan adalah survey lokasi sondir. Dalam survey ini melihat luas lokasi, kontur lokasi dan hal-hal lain yang nanti dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyondiran ataupun dalam hal transportasi alat sondirnya. Survey ini digunakan untuk menentukan titik sondirnya, sebaiknya titik sondir didasarkan pada rencana pembangunan yang sudah dibuat.
Setelah survey selesai maka pekerjaan lapangan dapat dilakukan. Penentuan urutan pengeboran titik-titik yang sudah ditentukan sebaiknya didasarkan efektifitas dalam perpindahan alat sehingga tidak memerlukan tenaga yang berlebihan. Dahulukan titik-titik yang berdekatan. 
Pada saat pengeboran memakai alat sondir ini operator mencatat kedalaman, tahanan ujung konus dan tahanan gesek konus yang ditunjukan oleh jarum pada angka-angka manometer. Pencatatan dilakukan setiap kedalaman 20 cm. Hal ini dilakukan sampai angka tahanan  konus mencapai angka maksimal. Biasanya untuk bangunan 2-3 lantai pada angka 170, tetapi hal ini disesuaikan dengan permintaan perencana. Dalam satu hari biasanya dapat menyelesaikan pengeboran 4-5 titik sondir, tergantung kedalaman dan kesulitannya. 
Data-data hasil sondir kemudian dianalisa oleh ahli sipil, dalam analisa ini dibuat grafik tiap titik dan tabel hasil sondirnya. Dari analisa data ini dapat ditentukan sebaiknya bangunan menggunakan pondasi dangkal atau pondasi dalam.
Rekomendasi yang diberikan selain tipe pondasi (dangkal/dalam) juga simulasi daya dukung tiang pancang dengan diameter tertentu.

uji tanah-penyelidikan tanah-sondir boring


Hasil uji sondir hanya salah satu faktor dalam menentukan jenis pondasi atau konstruksi bawah bangunan. Masih banyak faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, misalnya beban-beban yang ditopang oleh bangunan tersebut, baik beban mati maupun beban hidup.

Bila Anda membutuhkan jasa soil test baik sondir atau boring dapat menghubungi kami di 0821 2686 2689 




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

.






Friday, 3 April 2015

Uji Tanah (Soil Test) Untuk Pondasi Bangunan

,
jasa soiltest jakarta tangerang BSD bogor bintaro bekasi


Tanah mempunyai fungsi yang penting dalam suatu lokasi pekerjaan konstruksi. Tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan. Penyelidikan lapangan (soil test) selalu diperlukan untuk mendapatkan data tanah di lapangan. Hasil penyelidikan akan didapat parameter tanah yang digunakan dalam perhitungan perencanaan struktur bawah bangunan. Tujuan penyelidikan untuk mendapatkan desain pondasi yang optimal sesuai dengan beban dan sifat-sifat tanah yang menempati pada area tersebut.
Pelaksanaan penyelidikan tanah meliputi penyelidikan lapangan dengan menggunakan alat sondir (Cone Penetrometer Test). Sondir adalah suatu alat berbentuk silinder dengan ujungnya berupa suatu konus. Dalam metoda ini didapat hasil penyelidikan berupa grafik yang terdiri dua parameter yang diukur yang nilai perlawanan konus (qc) dan hambatan pelekat (fs) dan penyelidikan boring.

Hasil penyelidikan ini dapat disebutkan diantaranya :
1. Menentukan profil tanah
2. Merupakan pelengkap bagi informasi dari pengeboran tanah.
3. Mengevaluasi karakteristik.
4. Menentukan daya dukung pondasi
5. Menentukan penurunan pondasi.

soil test sondir boring


Memilih Pondasi

Pemilihan Pondasi Berdasar Daya Dukung Tanah :
  • Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
  • Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
  • Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

Pemilihan jenis tiang untuk suatu pekerjaan tergantung dari daya dukung yang cukup yang diberikan untuk pondasi yang direncanakan. Pemilihan tipe tiang untuk berbagai jenis keadaan tergantung pada banyak faktor.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pondasi tiang :
  1. Tipe dari tanah dasar yang meliputi jenis tanah dasar dan ciri-ciri topografinya.
  2. Jenis bangunan yang akan dibuat
  3. Kondisi lingkungan disekitar pekerjaan (adjacent structures)
  4. Alasan teknis pada waktu pelaksanaan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda membutuhkan jasa sondir dan boring silahkan hubungi :

0821 2686 2689


Soil Test (Sondir dan Boring) Dan Aplikasinya

,
Pemboran tanah/boring dan sondir (CPT) adalah pekerjaan yang paling umum dan akurat untuk tanah berlempung dalam survey geoteknik lapangan. Yang dimaksud dengan pemboran tanah adalah membuat lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin dengan
tujuan :

  • Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor.
  • Untuk mengambil contoh tanah asli maupun tidak asli pada kedalaman yang dikehendaki.
  • Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (Standart Penetration Test, SPT) pada kedalaman yang dikehendaki.
  • Untuk memasukkan alat uji lainnya kedalam tanah yang dikehendaki, misalnya : uji rembesan lapangan, uji vane shear, uji presuremeter, pengukuran tekanan air pori dan lain-lain.

sondir-boring-soiltest-tangerang-bogor-jakarta-bekasi-karawang-cikarang
Sondir Tanah

Sondir

Pekerjaan sondir (Dutch Cone Penetration Test, CPT) merupakan alat penyelidikan tanah yang sangat sederhana dan populer di Indonesia. Dari alat sondir, memberikan tekanan konus dan hambatan pelekat yang dapat dikorelasikan terhadap parameter tanah yang lain seperti : undrained shear strength, kompressibilitas, elastisitas tanah dan dapat memperkirakan jenis lapisan tanah dan parameter tanah lainnya.
Sampai sekarang ini, hasil uji sondir untuk tujuan-tujuan seperti :
  • Evaluasi kondisi tanah bawah permukaan di lapangan, stratigrafi (menduga struktur lapisan tanah), klasifikasi lapisan tanah, kekuatan lapisan tanah dan kedalaman lapisan tanah keras.
  • Menentukan lapisan tanah yang harus dibuang dan diganti dengan tanah yang lebih baik dan dipadatkan dan kontrol kepadatan tanah timbunan.
  • Perencanaan pondasi dan perhitungan settlement.
  • Perencanaan stabilitas lereng galian atau timbunan dan lain-lain.



Letak dan Banyaknya Titik Bor dan Sondir

Untuk menentukan letak dan banyaknya titik bor dan sondir suatu proyek banyak ditentukan oleh : jenis dan karakteristik sruktur bangunan atas yang direncanakan, keanekaragaman sruktur geologi dan kondisi topografi daerah setempat, serta lokasi atau daerah yang dianggap kritis. Pedoman penentuan letak dan banyaknya bor dan sodir belum ada acuan yang jelas/pasti, dari berbagai sumber yang pernah kami dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Untuk proyek baru yang luas, untuk survey pendahuluan jarak titik bor dan sondir antara 50 m sampai 150 m satu dengan yang lainnya. Sedangkan pada survey detail penentuan titik-titik bor dan sondir harus dilakukan pada bangunan yang berat dan penting.
  2. Untuk sruktur yang besar dengan jarak kolom dekat, tempatkan titik-titik bor dan sondir berjarak 15 – 25 m, utamakan meletakkan titik bor dan sondir pada kolom yang bebannya berat, lokasi shearwall, lokasi ruang mesin dan sebagainya.
  3. Bangunan Jembatan, tempatkan titik bor dan sondir ditengah/sekitar perletakan pondasi, jika tanah diragukan perlu dilakukan pemboran kearah keliling pondasi. Pada timbunan oprit jembatan yang tinggi dan lebar, minimal dilakukan 1 (satu) titik bor dan sondir.
  4. Bangunan Gedung atau pabrik yang luas dengan beban kolom ringan sampai sedang, penempatan titik bor dan sondir cukup pada ke-empat sudut ditambah satu titik ditengah. Sedangkan untuk beban kolom berat dan daerah pantai perlu ditambah titik sondir dan boring.
  5. Bangunan berat di tepi laut, seperti dry dock yang sudah ditentukan letaknya, letakkan titik bor dan sondir berjarak 15 meter, dan tempatkan titiktitik bor pada daerah kritis dan rawan erosi.
  6. Rencana tembok penahan tanah yang panjang, tempatkan titik bor dan sondir masing-masing berjarak 60 m sepanjang alinemen dinding, dan tambahkan 2 (dua) titik bor atau 2 (dua) titik sondir diluar rencana dinding pada daerah yang dianggap kritis dan rawan longsor.
Namun demikian penentuan akhir letak dan jumlah titik boring dan sondir tergantung dari tenaga akhli geoteknik yang bersangkutan dan tergantung dari pengalaman yang apernah dilakukan. Hal yang terjadi adalah dibatasi oleh anggaran biaya yang tersedia.

[sumber : Soil Test, Masalah dan Aplikasinya pada Tanah Lunak, Ir. Muhrozi, MS, Lab. Mekanika Tanah Jurusan Teknik SipilUniversitas Diponegoro]